Implementasi Kebijakan Publik Perlindungan dan Perawaan Lansia

MAKALAH
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PERWATAN LANSIA MENURUT MODEL IMPLEMENTASI MERILEE S. GRINDEL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Kebijakan Publik


       Dosen Pembimbing :
        Hanny Purnamasari, M.Ap

         Disusun Oleh :
        Rian Maulana
           1510631180127

 

  






PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN  ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2017



 


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

 Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan atau kejadian yang pasti akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang dan terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapupun, namun manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. Pada dekade belakangan ini populasi lanjut usia meningkat dinegara-negara sedang berkembang, yang awalnya hanya terjadi dinegara maju.
Masalah kesehatan lansia sangat bervariasi, selain erat kaitannya dengan degenaratif (menua) juga secara progresif. Menua (menjadi tua=aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Dengan begitu manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan menumpuk makin banyak distorsi metabolic dan struktural yang disebut sebagai “penyakit degeneratif” (seperti hipertensi, aterosklorosis, diabetes meletus dan kanker) yang akan menyebabkan kita menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang dramatic seperti stroke, infark miokard, koma asidotik, metasis kanker dan sebagainya). (Darmojo, 2006)
Menurut Bustan (2006), Penyakit atau gangguan yang menonjol pada kelomok lansia adalah: gangguan pembuluh darah (dari hipertensi sampai stroke), gangguan metabolik (Diabetes Meletus), gangguan Persendian (arthritis, encok dan terjatuh) dan gangguan psikososial (kurang penyesuaian diri dan merasa tidak efektif lagi).
Dari hasil studi tentang kondisi sosial ekonomi dan kesehatan lanjut usia yang dilaksanakan Komnas Lansia di 10 propinsi  tahun 2006, diketahui bahwa penyakit terbanyak yang diderita Lansia adalah penyakit sendi (52,3%), dan hipertensi (38,8%), anemia (30,7%) dan katarak (23%). Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyebab utama disabilitas pada lansia (komnas lansia 2010). Angka kejadian gangguan hipertensi menunjukkan suatu angka yang tinggi menjadi suatu pertanyaan yang berujung pada “gaya hidup” lansia itu sendiri. (Darmojo, 2006).
Kesejahteraan lansia adlah kondisi terpenuhinya  kebutuhan-kebutuhan dan lansia. Menurut Liis Heri Mis Cicih (2005) dalam jurnal Demografi, kebutuhan lansia dapat dalam beberapa hal, yaitu kebutuhan fisik (pemeliharaan kesehatan, makanan bergizi, dll), kebutuhan mental/spiritual ( bimbingan mental/spiritual, dorongan untuk berkaya, dll), kebutuhan sosial (lansia perlu wajah untuk membantu berekspresi, saling berkomunikasi antar lansia, kegiatan untuk mengisi waktu luang, kepedulian dari masyarakt, dsb),kebutuhan ekonomi (jaminan dalam pemuhun kebutuhan dasar, perlu pemberdayaan bagi lansia, dll) (Muhammad, 2009)
Dalam pendeskrepsian mengenai Perlindungan Lansia di daerah Petukangan Utara Jakarta selatan sudah berjalan sesuai dengan Implementasi Kebijakan dari Suku Dinas Sosial yang ada dijakarta yaitu, dari  hal mendata masyarakat yang sudah memasuki usia lanjut dengan tim – tim yang sudah dibentul dari Kelurahan Petukangan Utara untuk mendatangi daerah sasaran dengan mendatangi setiap rumah – rumahnya agar dapat mengetahui apakah para masyarakat Lansia sudah mendapatkan penanganan yang cukup atau tidak, Karena jika memang kurangnya penanganan dan ketidak sanggupan dalam rumah tangganya Kelurahan Petukangan Utara akan langsung memberi bantuan atau meminta agar salah satu keluarga yang sudah memasuki usia lanjut untuk di serahkan kepada Kelurahan Petukangan Utara agar ditempatkan di panti jompo agar tidak menjadi beban terhadap keluarga yang bersangkutan dan juga lebih mendapatkan perhatian lebih terutama dalam kesehatan.


1.2 Rumusan Masalah

a)      Bagaimana isi kebijakan dalam Implementasi Lansia di Kelurahan Petukangan Utara ?
b)      Bagaimana konteks kebijakan dalam Implementasi Lansia di Kelurahan Petukangan Utara ?

1.3 Tujuan Penelitian

a)      Untuk mengetahui isi kebijakan dalam Implementasi Lansia di Kelurahan Petukangan Utara.
b)      Untuk mengetahui konteks Implementasi dalam Implenetasi d Kelurahan Petukangan Utara.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kebijakan Publik

Kebijakan public Menurut  James E. Anderson (1979:3) mendefinisikan kebijakan public sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan aparat pemerintah.misalnnya, bidang Pendidikan, politik, ekonomi, pertanian, pertahanan, dan sebagainya. (DRS. AG. Subarsono, 2012)
Thomas Dye (1981:1) adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan (public policy is whatever government choose to do or not to do ). Definisi kebijakan public menurut Thomas Dye ersebut mengandung makna bahwa (1) kebijakan public tersebut dibuat oleh badan pemerintah, bukan organisasi swasta; (2) Kebijakan public menyangkut pilihan yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh badan pemerintah. (DRS. AG. Subarsono, 2012)

2.2 Model Implementasi Kebijakan

Teori implementsi merupakan teori untuk melihat keberhasilan implementasi suatu program kebijakan. Keberrhasilah implementasi berarti program yang dirumuskan menjawab permasalahan sosial yang ada dan meningkatkan kesehjahteraan Karena suatu program diadakan untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat.
Menurut Marilee S Grindle (1980), ada dua variable yang mempengaruhi keberhasilan implementasi yaitu kebijakan dan lingkungan implementasi. Pelayanan sosial sebagai bagian dari kebijakan sosial juga perlu  untuk mendapatkan perhatian untuk melihat sejauh mana pelaksanaanya dalam mewujudkan kesejahteraan dari lansia. Pelaksanaan sosial perlu memperhatikan beberapa hal seperti perumusan awal sehingga memunculkan program yang sesuai dengan kebutuhan,mencakup :
1.      Sejauhmana kepentingan kelompok sasaran atau target groups.
2.      Jenis manfaat yang diterima oleh target groups
3.      Sejauh mana perubahan yang diinginkan
4.      Apakah letak sebuah program sudah tepat
5.      Apakah sudah sudah menyebutkan implementornya dengan rinci
6.      Apakah program didukung oleh sumber daya yang memadahi
Program sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan target sasaran Karena tidak aka nada gunanya apabila tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Isi kebijakan menjadi rule bagi para implementor agar tidak melupakan bahwa kebijakan dibuat untuk masyarakat luas bagi kelompokretan seperti halnya kelompok lanjut usia (lansia) terlantar.
            Terlepas dari isinya dari isinya makan lingkungan pun memiliki peran dalam keberhasilan implementasi. Lingkungan merupakan factor eksternal
yang mendukung pelaksanaan kebijakan dengan tepat baik dari pembuat kebijakan maupun target sasaran. Lingkungan implementasi meliputi :
1.      Seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan stratefi yang dimiliki oleh para actor yang terlibat dalam implementasi kebijakan
2.      Karakteristik institusi dan rejim yang sedang berkuasa
3.      Tingkat kepatuhan dan responsive kelompok sasaran
Berdasarkan gagasan teori impelementasi  Marilee S Grindle, keberhasilan implementasi pelayanan sosial lansia harus melihat beberapa hal dalam proses pelaksanaannya. Kebijakan pelayanan sosial bagi lansia juga mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia tidak dapat terlepas dari implementasinya.

2.3 Program Lansia Di Kelurahan Petukangan Utara

            Lanjut usia atau yang sering disebut lansia merupakan istilah tahap akhir dari hidup manusia. Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek biologi, aspek ekonomi dan sosial. Secara biologis lansia adalah turunnya daya fisik penduduk dikerenakan seiring berjalannya waktu mengalami penuaan dan rentannya terhadap penyakit dan menyebabkan hingga kematian maka para lansia sangat membutuhkan perawatan khusus  yang memadai ,dan juga harus adanya peran dari pemerintah untuk membantu agar para lansia dapat bantuan dari segi perwatan seperti halnya panti jompo dan bantuan  yang didirikan oleh pemerintah seharusnya di perbanyak dan diterapkan di daerah daerah lainnya seperti apa yang sedang di terapkan oleh Kelurahan Petukangan Utara.
            Di Kelurahan Petukangan Utara banyak nya penduduk yang sudah memasuki Usia Lanjut (lansia) masih sangat banyak yang membutuhkan bantuan dan perawatan dikarenakan banyak para lansia yang kurang dapat perhatian dari pihak keluarganya sehingga terabaikan maka dari ini saya ingin mengangkat tema dari segi banyaknya penduduk Kelurahan Petukangan Utara yang kurangnya akan perhatian dan perawatan,bahkan sering juga dianggap beban keluarg dikarena kan oleh usia yang tidak produktif lagi ini lah menapa saya mengambil judul “ IMPLEMENTASI PROGRAM LANSIA DI KELURAHAN PETUKANGAN UTARA” dengan judul tersebut saya hanya memfokuskan kepada masyarakat Kelurahan Petukangan Utara  yang berhak menerima bantuan raskin dari pemerintah.

2.4 Narasumber


1.      Apa manfaat dari  Program Lansia bagi warga Petukangan Utara?
Menurut pak Fadilah “Untuk lansia belom ada program khusus lansia masih disatukan denga raskin. Jadi bantuannya disamakan untuk mereka manfaat yang di hasilkan Untuk masyarakat Lansia di petukangan yaitu mereka mendapatkan perhatian pemerintah terikait pelayanan sosial tanpa melupakan kebutuhan setiap lansia dan juga setiap lansia mendapatkan sarana dan prasarana yang layak.”
2.      Mekanisme pendistribusian lansia?
dalam Pengambilan keputusan yang diambil oleh pemerintah dengan adanya berbagai laporan dari RT/RW yang ada di kelurahan Petukangan Utara kepada kelurahan lalu kelurahan bisa menyampaikan ke suku dinas sosial yang mempunyai keputusan dan mengetahui anggaran-anggaran  yang dikeluarkan untuk bantuan yang dibtuhkan oleh masyarakat,lalu dari sudin sosial akan menggerakan tim survei khusus untuk mensurvei kelayakan atau tidaknya untuk masyarakat yang menerima bantuan tersebutbusian untuk lansia jadi ada laporan dari RT/RW ke kelurahan jadi nnti kelurahan”
3.      Apakah program ini sudah berjalan dengan sepenuhnya ?
“program ini sudah berjalan dengan baik tapi tidak sepenuhnya mendapatkan bantuan Karena program ini masih banyak lansia yang belum di datangi oleh tim survey yang belum mendata para lansia tersebut”


BAB III
PEMBAHASAN

            Implementasi Program Lanjut Usia (Lansia) Di Kelurahan Petukangan Utara Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2017

3.1 Isi Kebijakan

Di Kelurahan Petukangan Utara menurut Bapak Fadilah kebijakan sosial dalam bentuk program pelayanan sosial bagi lansia tidak lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan lansia yang mayoritas sudah tidak dapat memenuhi kebutuhuannya sendiri Karena kondisi fisik yang ssemakin melemah terlebih lagi lansia yang tergolong terlantar. Implementasi pelayanan sosial bagi lansia yang terlantar merupakan wujud nyata agar harpan bersama yaitu kesejahteraan dapat terwujud. Implementasi yang penuh komitmen memberikan kontribusi yang positif bagi kesejahteraan lansia begitu pula sebaliknya apabila implementasi yang dilakukan setengah hati maka yang ada hanya program tanpa nyawa. Hasil yang di dapat pun kurang memberi dampak bagi kesejahteraan lansia terlantar. Perencanaan pelayanan yang baik tapi tidak ditunjang dengan implementasi yang baik maka hasil yang di dapat kurang maksimal.  
            Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui pelayanan sosial bagi lansia dan melihat kesesuaian implementasi program tersebut yang ada di Kelurahan Petukangan Utara yaitu meningkatkan kesejaheraan. Melihat sisi positif maupun negative adanya pelayanan sosial bagi lansia ini agar lebih memahami bentuk pelayanan sosial yang tepat. Penelitian ini juga ingin mengetahui sistem pelayanan sosial yang dilakukan pemerintah agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jenis manfaat yang di hasilkan Untuk masyarakat Lansia di petukangan yaitu mereka mendapatkan perhatian pemerintah terikait pelayanan sosial tanpa melupakan kebutuhan setiap lansia dan juga setiap lansia mendapatkan sarana dan prasarana yang layak. Derajat perubahan yang ingin dicapai oleh pemerintah sesuai dengan UU RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan Lanjut usia pada Bab I, Pasal 1, Butir 2, 3, dan 4 dimana landasan hokum tersebut dibuat dengan tujuan mensejahterakan masyarakat Lansia agar lebih mendapatkan perhatian khusus di Usianya yang sudah menginjak tua.  
Pengambilan keputusan yang diambil oleh pemerintah dengan adanya berbagai laporan dari RT/RW yang ada di kelurahan Petukangan Utara kepada kelurahan lalu kelurahan bisa menyampaikan ke suku dinas sosial yang mempunyai keputusan dan mengetahui anggaran-anggaran  yang dikeluarkan untuk bantuan yang dibtuhkan oleh masyarakat,lalu dari sudin sosial akan menggerakan tim survei khusus untuk mensurvei kelayakan atau tidaknya untuk masyarakat yang menerima bantuan tersebut. Setelah mendapatkan hasil  survei untuk kelayakanya, suku dinas sosial membuat surat ke dinas sosial. Dan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat Kelurahan Petukangan Utara khususnya untuk para Lansia  kelurahan mempunyai program jumat keliling untuk mengetahui apa saja bantuan yang dibutuhkan oleh Lansia maupun masyarakat lainnya.

  3.2 Konteks Implementasi

1. Kekuasaan, kepentingan-kepentingan dan strategi dari aktor yang terlibat.
Pengawasan sudah cukup baik dalam melakukan implementasi suatu kebijakan, suatu kebijakan bila tidak mendapat kan pengawasan atau tidak diawasi sama sekali akan berdampak kepada ke gagalam program tersebut. Di setiap program yang sudah berjalan harus segera di evakuasi secara umum, maka program kebijakan baru bisa dikatakan sebagai kegitan yang menyangkutkan substansi dan dampak implementasi. Evaluasi dalam hal ini dipandang adalah sebagai kegiatan fungsional, yaitu evaluasi kebijakan tahap akhir tidak hanya dilakukan melainkan di lakukan oleh seluruh proses kebijakan, maka dari ini evaluasi kebijakan dapat meliputi tahap perumusan program-program dan masalah- masalah kebijaksanaan untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi maupun tahap dampak kebijakan.
            Menurut Bapak Fadilah sebagai lurah dari kelurahan Petukangan Utara yaitu strategi dalam memberikan bantuan kepada lansia dengan pelayanan sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sudah memasuki kategori sebagai lansia. Untuk pembagian bantuan Kelurahan pun mendata para lansia yang kurang mampu sehingga bantuan yang diberikan tidak disalah gunakan ataupun salah sasaran,bantuan ini hanya diberikan kepada masyarakat lansia yang kurang mampu dan tidak mempunyai keluarga.

BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan

4.1.1 Isi Kebijakan

Hasil Implementasi Kebijakan Perlindungan dan Perawatan Di Kelurahan Petukangan Utara banyak nya penduduk yang sudah memasuki Usia Lanjut (lansia) masih sangat banyak yang membutuhkan bantuan dan perawatan dikarenakan banyak para lansia yang kurang dapat perhatian dari pihak keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui pelayanan sosial bagi lansia dan melihat kesesuaian implementasi program tersebut yang ada di Kelurahan Petukangan Utara yaitu meningkatkan kesejaheraan. Setelah dieliti  hasil penerapan kebijakan implementasi lansia di Petukangan utara sudah bejalan dengan baik, dilihat dari poin-poin yang sudah dijelaskan diatas.

4.1.2 Konteks Implementsi

Jadi hasil Implementasi perlindungan terhadap lansia di lakukanna pengawasan dalam melakukan suatu implementasi kebijakan sudah cukup baik, dan dalam suatu kebijakan harus ada suatu pengawasan atau bisa tidak dapat pengawasan sama sekali sehingga akan berdampak suatu program yang gagal. Di setiap program harus secepetnya di evakuasi secara umum, evakuasi dalam hal ini adalaha sebagai kegiatan fungsional evaluasi kebijakan tahap akhir yang dilakukan dengan proses kebijakan yang meliputi perumusan program dan masalah kebijaksanaan.







4.2 Saran


4.2.1 Isi Kebijakan

            Karena memberikan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Maka dari ini saya ingin pemerintah dari daerah Jakarta selatan  lebih mendukung atas Implementasi Kebijakan Lansia yang telah di buat agar lebih mendapatkan perhatian agar banyak masyarakat lansia yang membutuhkan bantuan dan perhatian dapat terpenuhi agar di usianya yang sudah tidak produktif lagi dapat tetap sehat,tidak gampang terserang penyakit dan juga memiliki perhatian yang dikasih

4.2.2 Konteks  Implementasi

            Dalam konteks Implementasi in saya ingin menyaran kan bahwa setiap pengawasan Implementasi suati kebijakan seharusnya peranan pemerintah harus bisa di optimalkan lagi.















DAFTAR PUSTAKA


Darmojo, B. (2006). Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) edisi ke-3 . Jakarta: Balai Pustaka FKUI.
DRS. AG. Subarsono, M. (2012). ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhammad, M. (2009). Perana Kelompok Lansia Terhadap Kesejahteraan Sosial Lansia. Jakarta.



























Komentar

Postingan Populer